Dedikasi Tanpa Batas: 32 Tahun Mengabdi di Dunia Pendidikan

Peringatan Hari Guru Nasional 2024 di SMKN 13 Malang

Malang – Suasana khidmat menyelimuti halaman SMK Negeri 13 Malang pada Senin (25/11/2024), saat seluruh civitas akademika berkumpul untuk memperingati Hari Guru Nasional 2024. Di tengah derasnya arus modernisasi dan teknologi, sosok guru tetap menjadi pilar utama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Di balik kesuksesan sebuah institusi pendidikan, tersimpan kisah-kisah inspiratif dari para pendidik yang telah mengabdikan hidupnya demi mencerdaskan anak bangsa. Salah satunya adalah Ma’am Any, guru senior yang telah mengabdi selama 32 tahun di dunia pendidikan. Dengan segudang pengalaman dan dedikasi yang tak terbatas, ia menjadi saksi hidup perjalanan dunia pendidikan Indonesia.

“Hari Guru bagi saya adalah sebuah bentuk apresiasi yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa profesi guru dihargai dan dikenang oleh masyarakat,” ungkap Ma’am Any dengan mata berbinar saat ditemui di ruang guru SMK Negeri 13 Malang.

Tiga dekade lebih berkecimpung di dunia pendidikan telah memberikan Ma’am Any segudang pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan. “Yang paling berkesan adalah ketika melihat anak didik kita lulus dan menjadi orang sukses, memiliki pekerjaan yang bagus, dan hidup mapan. Bahkan beberapa dari mereka kini telah menjadi tokoh penting di masyarakat. Melihat kesuksesan mereka adalah kebahagiaan yang tak ternilai bagi seorang guru,” tuturnya sambil mengenang perjalanan kariernya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, Ma’am Any memiliki filosofi yang mendalam. “Bagi saya, profesi guru adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati. Saya memandang setiap siswa seperti anak dan cucu saya sendiri. Ikatan batin ini yang membuat saya selalu bersemangat dalam mendidik dan membimbing mereka,” jelasnya dengan penuh kesungguhan.

Dunia pendidikan tentu tidak lepas dari berbagai tantangan dan perubahan. Ma’am Any mengungkapkan dua perubahan signifikan yang ia rasakan selama berkarier sebagai guru. “Pertama adalah pergantian kurikulum yang cukup sering. Setiap perubahan kurikulum mengharuskan kami para guru untuk beradaptasi dan mempelajari hal-hal baru. Kedua adalah perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Era digital ini menuntut kami untuk terus memperbarui metode pembelajaran agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman,” paparnya

Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat mengajar Ma’am Any tidak pernah surut. “Ketika kita memandang profesi guru sebagai panggilan hati, segala tantangan akan terasa lebih ringan. Saya tidak hanya mengajar di SMK 13 Malang, tapi juga melayani anak-anak didik dengan sepenuh jiwa. Melihat mereka berkembang dan berhasil adalah motivasi terbesar bagi saya,” ungkapnya penuh semangat.i

Dpenghujung wawancara, Ma’am Any menyampaikan harapannya untuk masa depan pendidikan Indonesia. “Guru selalu mengesampingkan urusan pribadi demi mendidik dan menyukseskan siswa. Kami berharap ada perhatian penuh terhadap kesejahteraan dan pengembangan profesi guru. Karena bagaimanapun, masa depan bangsa ini ada di tangan para pendidik yang berkualitas,” pungkasnya dengan penuh harap.

Narasumber : Any Yustiani.,M.Pd
Penulis : aboutyouje – X APHP 2 / Editor : erico & rasya – X APHP 2

Langganan Berita, Masukkan Email Anda:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *