Memperingati Hari Palang Merah dengan semangat yang tak pernah pudar. Sejak didirikan pada tahun 1945, PMI telah menjadi simbol dedikasi terhadap kemanusiaan, siap sedia menolong siapa saja yang membutuhkan. Anggota sahabat perpus mencoba untuk mewawancarai anggota PMR SMKN 13 Malang dibawah arahan pembina ekskul PMR yaitu Pembina Dwi. Fadia yang merupakan anggota PMR aktif, mengungkapkan bahwa wawancara ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang pentingnya peran PMI dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Lahirnya Palang Merah Remaja di dunia berawal dari Perang Dunia I (1914-1918), yang tercatat sebagai salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah. Saat itu, Austria yang tengah berperang melawan Perancis mengalami kekurangan tenaga Palang Merah. Alhasil, pemerintah Austria terpaksa mengerahkan anak sekolah untuk membantu negaranya.
Mereka tidak diterjunkan ke medan perang, tetapi membantu mengumpulkan pakaian bekas dan koran-koran bekas. Anak-anak tersebut dihimpun dalam suatu organisasi bernama Palang Merah Pemuda, yang merupakan cikal bakal Palang Merah Remaja. Pada 1919, dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional, diputuskan bahwa Palang Merah Remaja menjadi bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Fadia yang sudah lama menjadi anggota PMR memberikan saran dan pendapat terkait pentingnya pengetahuan terkait Kesehatan, diantaranya :
- Anggota PMR dapat memperbanyak ilmu melalui bacaan-bacaan buku seputar kesehatan yang dapat di akses di perpustakaan
- Pihak perpustakaan dapat menyediakan buku² tentang seputar kesehatan sehingga siswa atau siswi dapat membaca buku seputar kesehatan dan dapat lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan bagaimana cara yang baik untuk menjaga Kesehatan
- PMI dan PMR saling berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendidik dan mempersiapkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan kemanusiaan serta pengembangan diri di sekolah.
Sumber: Sahabat Perpus – Icha dan Clarisa – XI LPKC 2