Acara tahunan yang tidak kalah unik dari SMKN 13 Malang ialah Upacara Purna Bakti. Pada tahun ini dilaksanakan pada hari jumat 26 April bertempat di halaman gedung A SMKN 13 Malang. Purna bakti merupakan acara tradisi dalam sistem ketarunaan, dimana dalam acara tersebut penuh makna simbolis. Seperti arti kata purna yang berarti telah selasai dalam menjalankan tugas dan bakti yang memiliki makna pengabdian. Seorang taruna yang telah usai masa pengabdiannya akan dinyatakan purna. Pengabdian itu hanya sebuah simbolis saat ia mengabdikan dirinya sebagai seorang taruna. Selama tiga tahun lamanya, menempa diri di kawah candradimuka SMK Negeri 13 Malang.
Selain itu, yang menarik dari tata cara upacara purna bakti tidak seperti upacara bendera. Susunan upacara ini, lebih terkesan sakral. Ada prosesi siraman dari perwakilan taruna-taruni, serta penanggalan atribut ketarunaan. Dalam upacara ini pula, ada pasukan PATAKA Praja Muda Santana. Pasukan khusus sebagai pembawa panji bendera pusaka. Bendera pusaka dalam hal ini diwakili oleh bendera sekolah yang merupakan simbol lembaga pendidikan di SMK Negeri 13 Malang dan sebagai bendera almamater.
Bertindak selaku pembina upacara oleh Bapak Kepala Sekolah SMKN 13 Malang Andri Kusdarmanto, M.Pd. Dalam amanatnya beliau perpesan kepada seluruh taruna-taruni kelas XII, “bahwa purna bakti bukanlah akhir, namun awal dalam menghadapi kehidupan nyata. Para taruna-taruni harus mampu mengamalkan setiap ilmu yang sudah didapatkannya di sekolah. Mengemban setiap tangungjawab, bertingkah laku layaknya sebagai seorang taruna dimanapun berada nantinya. Selamat jalan para taruna-taruni, selamat melangkah doa kami akan selalu menyertai kalian”.
Acara purna bakti, diakhiri dengan parade farewell kelas XII dengan iringan puisi perpisahan. Rasa haru tak terbendung lagi kala menyaksikan parade ini, tangis bahagia para taruna-taruni seakan tidak mau beranjak pergi dari almamater tercinta. Disusul dengan bersalaman bersama kepada para junior kelas X dan XI serta para bapak-ibu guru. Semoga kelak kalian akan kembali dengan gelar dan profesi yang membanggakan. Buatlah kami bangga, buatlah kami tersenyum, selamat jalan para taruna-taruni.