SMKN 13 MALANG – Dalam upaya memperkuat pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai kepahlawanan, SMK Negeri 13 Malang menyelenggarakan serangkaian lomba edukatif yang menggabungkan unsur pendidikan dan hiburan. Berlangsung pada hari Jumat, 8 November, kegiatan ini melibatkan lomba tebak gambar pahlawan, peta buta, dan voli buta. Berbagai lomba tersebut berhasil menarik partisipasi aktif dari seluruh siswa yang antusias untuk belajar dan bermain.
“Kami melihat semangat yang tinggi dari para peserta lomba. Meskipun jumlah pendukung atau supporter masih perlu ditingkatkan, kami senang bahwa setiap peserta menunjukkan partisipasi aktif dalam setiap lomba yang diadakan,” ujar Pak Onggio, selaku waka kesiswaan.
Inovasi Pengenalan Pahlawan Nasional
Salah satu lomba yang paling menarik perhatian adalah tebak gambar pahlawan. Lomba ini dirancang untuk memperkenalkan tidak hanya nama, tetapi juga rupa dan karakteristik unik para pahlawan nasional. “Sering kali, kita hanya mendengar nama-nama pahlawan dalam pelajaran sejarah, namun siswa kurang familiar dengan wajah-wajah mereka. Melalui lomba tebak gambar pahlawan ini, kami memberikan kisi-kisi tentang karakteristik khusus setiap pahlawan yang harus dipelajari peserta,” jelas Pak Onggio.
Mengenal Geografi Perjuangan Melalui Peta Buta
Lomba peta buta menjadi salah satu kegiatan yang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap sejarah dan geografi perjuangan bangsa. Siswa diuji kemampuannya untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi penting perjuangan pahlawan nasional di Indonesia. “Menurut saya, lomba peta buta ini memberikan dampak pembelajaran yang signifikan. Selain mengasah pengetahuan geografis, lomba ini membantu siswa memahami konteks perjuangan para pahlawan dari sisi lokasi. Pengalaman semacam ini biasanya akan sangat membekas dalam ingatan siswa,” tambah Pak Onggio.
Voli Buta: Olahraga dengan Modifikasi Unik
Untuk menambah keseruan dan tantangan, lomba voli buta diadakan dengan sejumlah modifikasi. Jumlah pemain per tim dikurangi dari 6 menjadi 5 orang, net voli ditutup agar pemain tidak dapat melihat tim lawan, dan game point dibatasi maksimal 10. “Modifikasi ini membuat permainan lebih menantang, melatih ketangkasan, dan menguatkan kerjasama antar pemain. Dengan aturan yang diubah, permainan menjadi pengalaman yang benar-benar baru bagi para peserta,” ujar Pak Onggio menjelaskan.
Rangkaian lomba ini mendapat respons positif dari para siswa yang merasa senang sekaligus belajar hal baru melalui berbagai kompetisi ini. Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini memberi kesempatan bagi siswa untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah pahlawan, memahami nilai-nilai kebangsaan, dan meningkatkan rasa cinta tanah air. SMK Negeri 13 Malang berharap kegiatan semacam ini dapat terus diadakan dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengadakan kegiatan edukatif yang kreatif dan menarik. Dengan pendekatan yang inovatif, SMK Negeri 13 Malang berkomitmen untuk membekali siswa dengan wawasan sejarah, kesadaran nasional, serta semangat gotong-royong yang akan membentuk generasi muda yang berkarakter dan berjiwa patriotisme.
Narasumber : Bapak Onggio Bayu Laksa, S.Pd
Sumber : AboutyouJee – X APHP 2 – Sahabat Perpus